Teras Depan BSI

Seputar mengenai teras jurusanku Bahasa dan Sastra Indonesia. Siang itu udara terasa panas sekali  bagaikan matahari berada diatas kepala kita, atau pintu neraka yang lupa ditutup. Ketika saya menuruni tangga dari lantai dua menuju depan gedung BSI, halaman depan gedung Bahasa dan Sastra Indonesia pada siang hari nampak sepi, karena sedang berlangsung kegiatan perkuliahan. Sangat jarang sekali mahasiswa ataupun bapak ibu dosen yang lewat. Yang saya lihat ketika siang itu yakni seekor kumbang dan kupu-kupu yang sedang terbang dari satu tanaman ke tanaman yang lain, dari satu bunga ke bunga yang lain, karena kebetulan di halaman tersebut ada tanaman yang sedang berbunga dengan warna merah muda yang sangat cantik.  Namun di tengah-tengah ditempat duduk di sekitar halaman saya melihat ada seorang wanita yang duduk sendirian dibawah pohon yang cukup rindang,. Perempauan itu duduk sendiri dengan sebuah buku mungil di tangannya, kelihatannya perempuan itu sedang membaca sebuah novel karena dibolak-balik bukunya dari satu halaman ke halaman berikutnya. Perempuan itu Nampak sangat lelah sekali karena wajah nya kelihatan kusut dan sedikit pucat,. Perempuan itu memakai baju berwarna ungu dan celana jins, bersepatu coklat dengan rambut yang terurai mengombak dengan pnjang sebahu. Kondisi halaman depan bsi sangat kotor karena daun-daun berjatuhan dari pohonnya. Karena kondisi cuaca yang sangat panas sehingga daun-daun terus berguguran.  Daun yang baru jatuh dari pohon masih berwarna kuning  namun yangt sudah berserakan ditanah berwarna coklat yang kabur kesana kemari terombang ambing karena diterpa oleh angin yang berhembus lumayan kencang.