Sabtu, 29 November 2014

Teks Anekdot

Contoh Teks Anekdot 
Jalan Pahlawan 

Peristiwa ini agak nyata dan agaknya juga lucu. 
Begini, suatu sore, seorang ibu yang berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah menengah bermaksud akan pulang ke rumah yang jaraknya sekitar 6 kilometer dari tempatnya ia bekerja. 
Seperti biasa, ia naik bus mikro sampai pinggir jalan dekat gang menuju rumahnya. 
Dan ketika hampir sampai, Ibu Guru berteriak dengan cukup keras karena situasi di dalam bus agak ramai penumpang. 
“Mas, saya pahlawan!”, teriak Ibu. 
Wah, ya Bu. Selamat berjuang!”, jawab kondektur bus. 
Dengan muka agak malu, Bu Guru menjawab, “Maksudnya saya turun di Jalan Pahlawan, Mas.” 
“Iya, Bu Guru. Saya maksud, hehehehe 
Orang-orang dalam bus itupun tersenyum dan agak tertawa mendengar percakapan mereka.



Contoh Teks Anekdot 

Suatu hari ada konser yang dilaksanakan di Senayan Jakarta. 
Acara ini dihadiri oleh penyanyi Indonesia yang sudah terkenal, yaitu dari group band Cokelat, Gigi dan satu penyanyi solo yaitu Anang. 
Namun, terdengar berita jika Anang ngambek dan susah untuk dihubungi, dan Anang hendak membatalkan konsernya.
Panitia penyelenggarapun kaget mengetahui hal tersebut. 
Mengapa Anang ngambek dan membatalkan konsernya? 
Setelah diselidiki, ternyata Anang ngambek karena dia tidak suka dengan isi yang ada pada poster-poster yang ditempel. 
Karena dalam poster-poster itu tertuliskan “Saksikanlah Konser Gigi Anang Cokelat”. 


Contoh Teks Anekdot
Supir Taksi 

Susi harus bekerja sampai larut malam dikantornya.
Ketika ingin pulang Susi menyetop taksi untuk mengantarnya pulang. 
“Kebon Jeruk ya Pak“ 
Sopir taksi itu hanya menggangguk, selama perjalanan tidak terjadi percakapan antara Susi dan Sopir Taksi, mungkin Susi merasa capek karena bekerja sampai larut malam. 
20 menit lamanya keheningan terjadi, tiba-tiba Susi ingat bahwa uang yang dibawanya kurang untuk membayar ongkos taksi. 
Susi lalu menepuk pundak Sopir taksi dengan maksud berhenti dulu didepan untuk mengambil uang di ATM. 
Tapi tiba-tiba setelah pundaknya ditepuk oleh Susi Sopir taksi itu secara membabi buta membanting setirnya ke kanan kemudian ke kiri sambil berteriak secara histeris, sampai akhirnya taksi itu menabrak sebuah pohon. 
Untung Susi dan Sopir Taksinya tidak mengalami luka yang cukup parah.
Sopir Taksi itu kemudian meminta maaf kepada Susi.
“Maaf ya Bu, Ibu nggak apa-apa? 
 Ibu sih make nepuk pundak saya, kagetnya setengah mati bu!!”
“Lho, masa sih ditepuk pundaknya aja kaget?? 
“Soalnya ini hari pertama saya jadi sopir Taksi, Bu” 
 “Emangnya pekerjaan bapak sebelumnya apa??“ 
“Selama 20 tahun saya jadi SOPIR MOBIL JENAZAH” 
“hah? Pantesan bapak kaget seperti itu. Iya sudahlah mari kita lanjutkan perjalanan lagi, Pak!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar