Ikan Emas yang Malang
Akulah putri malang
Yang telah dikutuk menjadi seekor ikan
Hanya bisa diam dan menangis
Meratapi nasib di tengah aliran sungai yang mengalir deras
Putri hanya bisa bisa memohon
Agar ada sesorang yang berhati malaikat
Mau membantu putri
Membebaskan dari kutukan kejam ini
Ahh ...
Tolong, lepaskan putri
Tolong! Jangan tangkap putri
Wahai pangeran tampan,
Karena kebaikan hatimu, putri bisa terbebas
Dari kutukan ini
Sebagai ucapan terima kasih putri
Maka putri rela menjadi permaisurimu
Asal jangan pernah menyakiti
Aku hanya seorang putri yang lemah
Yang dimkutuk menjadi ikan emas merah
Di danau toba
Akulah ikan malang
Yang ingin terbebas dari kutukan raja
Pangeran,
Putri akan mengabdi kepadamu
Kepadamu, dan hanya kepadamu
Sebagaimana layaknya seorang istri
Yang melayani suaminya
1. Substansi Objek
Objek : Cerita rakyat
Judul : Danau Toba
Sinopsis :
Di sumatera utara ada seorang petani yang hidup sebatang kara. Pada suatu hari petani itu pergi ke sungai untuk mencari ikan, setelah beberapa saat kail yang di lemparkan tadi nampak bergerak-gerak. Petani tersebut sangat senang, karena ikan yang di dapatkan lumayan besar. Dan ternyata ikan yang di tangkapnya bisa berbicara, karena tidak terga akhirnya ikan itu di lepaskan lagi. Kemudian ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita cantik, lalu wanita itu menghampiri petani dan mengucapkan terima kasih kepada petani itu karena telah berbaik hati mau melepaskannya dan sebagai imbalannya wanita itu bersedia menjadi istri petani itu. Namun, ada janjinyang harus di sepakati, yaitu jika mereka sudah menika maka mereka tidak boleh menceritakan asal usul Puteri dari seekor ikan. Lalu mereka menikah dan tak lama telah di karuniai seorang anak laki-laki tampan yang di beri nama Samosir. Suatu hari Samosir di suruh ibunya mengantarkan makanan untuk ayahnya di ladang, tetapi makanan itu malah di lahab habis. Kemudian ayahnya marah dan memaki Samosir “Dasar kau anak ikan!”. Lalu terjadilah bencana, air mulai meluap tinggi dan membentuk sebuah telaga. Dan membentuk satu pulau di tengahnya, dan pulau itu di beri nama Pulau Samosir.
2. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan penulis yaitu sudut pandang sebagai ikan emas merah jelmaan sang Puteri.
3. Sikap
Sebagai pembaca :
Merasa tidak setuju dengan tindakan petani karena tidak bisa mengontrol emosinya, dan marah kepada petani.
Puisi
Emas Merah Toba
Hamba puteri malang
Yangtelahbdin kutuk menjadi seekor ikan
Hanya bisa diam dan menangis
Meratapi nasib dintengah aliran sungai
Yang mengalir deras ini
Hamba hanya bisa memohon
Agar ada seseorang berhati putih
Layaknya malaikat
Membatu hamba disini
Membebaskan hamba dari kutukan
Ahh ...
Tolong, lepaskan hamba
Tolong!
Jangan tangkap hamba
Wahai pangeran tampan yang berhati putih
Nan tulus
Hamba bersedia menjadi permaisurimu
Asal jangan kau menyakiti hamba
Hamba hanya seorang putri yang lemah
Yang di kutuk menjadi ikan emas merah
Di danau toba
Hambalah ikan emas malang
Yang ingin terbebas dari kutukan
Pangeran, hamba akan mengabdi kepadamu
Kepadamu, dan hanya kepadamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar