Sabtu, 29 November 2014
Materi Khotbah
A. Pengertian Khotbah.
Kata khotbah berasal dari bahasa Arab “khutbah” yang memiliki arti pidato atau ceramah yang isinya mengenai keagamaan. Khotbah yang disyariatkan oleh Islam adalah khotbah Jum’at, khotbah Idul Fitri, Khotbah Idul Adha, khotbah pada salat gerhana bulan (khusuf), dan gerhana matahari (kusuf), khotbah pada salat minta hujan (istisqa), khotbah nikah, dan khotbah tatkala wukuf di Arafah.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Khotbah adalah salah satu cara yang dipakai untuk mengkomunikasikan pesan. Dalam tradisi Kristen, pesan ini didasarkan pada apa yang tertulis di dalam Alkitab atau yang biasa disebut kabar baik. Dalam bahasa Yunani, kabar baik ini disebut Yunani eungalion. Alkitab sebagai sumber pemberitaan Firman Tuhan melalui proses. Sehingga khotbah yang disampaikan bukan pemikiran subjektif si pengkhotbah. Pesan dari teks Alkitab itu yang menjadi inti khotbah.
Secara etimologis (harfiyah), khuthbah artinya : pidato, nasihat, pesan (taushiyah). Sedangkan menurut terminologi Islam (istilah syara’); khotbah (Jum’at) ialah pidato yang disampaikan oleh seorang khatib di depan jama’ah sebelum shalat Jum’at dilaksanakan dengan syarat-syarat dan rukun tertentu, baik berupa tadzkiroh (peringatan, penyadaran), mau’idzoh (pembelajaran) maupun taushiyah (nasehat). Berdasarkan pengertian di atas, maka khotbah adalah pidato normatif, karena selain merupakan bagian dari shalat Jum’at juga memerlukan persiapan yang lebih matang, penguasaan bahan dan metodologi yang mampu memikat perhatian.
B. Tujuan khutbah.
1. Memberi arah pembicaraan sehingga pengkhotbah dihindarkan dari penyelewengan yang mengakibatkan khotbahnya berputar-putar tanpa arah, bertele-tele dan membosankan.
2. pengkhotbah terkonsentrasi untuk melihat kebutuhan jemaat yang mendengar khotbahnya
3. pengkhotbah dapat memperoleh tambahan-tambahan penjelasan yang mendukung tujuan khotbah.
c. Manfaat khutbah
1. Menyimpulkan Khotbah yang Didengar.
2. Berkhotbah dengan Intonasi yang Tepat dan Artikulasi serta Volume Suara yang Jelas.
3. Menulis Teks Pidato/Ceramah/ Khotbah dengan Sistematika dan Bahasa yang Efektif.
4. Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, Etika yang Terdapat dalam Buku.
d. Fungsi khutbah.
Khotbah memiliki fungsi yang bersifat pendidikan, sosial, etis, dan politis. Pengkhotbah memberikan pengetahuan, cara beribadah, dan norma yang bersifat sosial dan etis di dalam sebuah komunitas. Pengkhotbah, yang juga dipahami sebagai seorang guru, menjadi pemimpin di dalam ibadah, pengajar di dalam peraturan etis, dan guru spiritual di dalm komunitasnya.
e. Sistematika khutbah.
1. Pendahuluan.
Bagian ini berisi latar belakang teks. Pendahuluan sebuah khotbah memiliki fungsi untuk membawa pendengar menuju pesan atau inti khotbah yang hendak disampaikan. Pendahuluan yang disampaikan ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mengungkapkan sedikit permasalahan.
2. Isi.
Isi khotbah adalah bagian yang sentral dari struktur khotbah.
3. Penutup.
Bagian terakhir adalah penutup khotbah. Kesimpulan dari isi atau pesan dari khotbah disampaikan pada bagian ini. Pendengar pun dapat dengan mudah memahami pesan yang hendak disampaikan.
f. Langkah-langkah menyusun khutbah.
1. Mengumpulkan beberapa gagasan di dalam teks.
2. Menyaring gagasan-gagasan tersebut.
3. Memilih tujuan khotbah.
4. Membuat kerangka khotbah.
5. Menyusun khotbah.
g. Jenis-jenis khutbah
menurut cara penyampaiannya
1. Khotbah Tekstual.
2. Khotbah Topikal (Tematik).
3. Khotbah Ekspositori.
Dalam ajaran agama Islam ada beberapa macam jenis khutbah antara lain:
1. Khutbah Jum’at.
2. Khutbah Idul Fitri.
3. Khutbah Idul Adha.
4. Khutbah Istisqa.
5. Khutbah Pernikahan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar