Sabtu, 29 November 2014
Keterampilan Berbicara
PERANAN BERBICARA DALAM KESEHARIAN
Berbicara dapat digolongkan kedalam dua jenis yaitu berbicara formal dan nonformal. Berbicara formal ialah kegiatan berbicara yang terikat secara ketat oleh aturan aturan, baik aturan yang berkaitan dengan kebahasaan maupun nonkebahasaan. Sementara berbicara nonformal adalah kegiatan berbicara yang tidak begitu terikat dengan aturan. Dalam hal ini yang diutamakan adalah komunikatif, yaitu pendengar dapat memahami pesan dengan jelas yang dimaksud pembicara.
Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbicara yang digunakan adalah berbicara nonformal. Situasi berbicara nonformal tidak seketat berbicara formal. Jika berbicara formal dibatasi ruang dan waktu, situasi dalam berbicara nonformal tidak terbatas ruang dan waktu. Dimanapun kegiatan berbicara dapat dilangsungkan tanpa harus ada persiapan sebelumnya, dan waktu yang digunakan juga tidak direncanakan sebelumnya.
KAITAN BERBICARA DENGAN KETERAMPILAN BERBAHASA LAINNYA
Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa dapat dikaitkan dengan kemampuan berbahasa lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan menulis. Keterampilan berbicara bukan keterampilan yang berdiri sendiri, melainkan keterampilan yang berkaitan dengan komponen bahasa lainnya.
1. Hubungan Berbicara Dengan Menyimak
Kemampuan berbahasa seseorang diperoleh dengan pola yang teratur dan tetap. Kemampuan berbicara dimulai dengan proses menyimak. Ada beberapa hal yang perlu diungkapkan berkaitan dengan hubungan antara kemampuan berbicara dengan menyimak, yaitu :
a. Seorang anak belajar berbicara dimulai dengan menyimak.
b. Terjadinya pergantian peran antara penyimak dan pembicara.
c. Kemampuan berbicara dijadikan tolok ukur kemampuan menyimak.
d. Berbicara dapat dijadikan bentuk reproduksi dari proses menyimak.
2. Hubungan Berbicara Dengan Membaca
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat pemahaman, dan membaca dalam pembahasan disini menggunakan pemahaman yaitu membaca dengan objek huruf. Ada beberapa hal yang perlu diungkapkan disini berkaitan dengan hubungan antara keterampilan berbicara dan membaca, yaitu :
a. Berbicara dapat dijadikan bentuk reproduksi dari proses membaca.
b. Pada orang dewasa peningkatan kemampuan berbicara dapat dilakukan melalui proses membaca.
c. Membaca dapat menjadi sarana efektif dalam memandu dalam kegiatan berbicara
3. Hubungan Berbicara Dengan Menulis
Berbicara bukan merupakan keterampilan berbahasa yang berdiri sendiri, melainkan keterampilan yang didukung kemampuan lainnya termasuk menulis. Ada beberapa hal yang perlu diungkapkan berkaitan dengan hubungan antara berbicara dan menulis, yaitu :
a. Kemampuan menulis dapat di jadikan sebagai sarana pendukung bagi kemampuan berbicara.
b. Menulis sangat diperlukan dalam kegiatan berbicara dialog.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar